Aku menyuguhkan kopi hangat itu lalu kembali duduk di sebelahmu.
Sejenak memandangku, lalu katamu ,
"Kamu tidak berubah . Sama seperti rasa kopi buatanmu ini . Pahit dan manisnya selalu pas."
Aku tersenyum,
"Kamu juga masih tetap cantik seperti dulu," lanjutmu
Senyumku semakin melebar sambil menahan tawa.
"Aku serius! Entah apa yang dulu aku fikirkan saat meninggalkanmu. Sejak saat itu, satu tahun hingga sekarang, tak seharipun kulewati tanpa menyesali keputusanku dan memikirkanmu. Maaf, aku sangat menyesal. Kamu wanita terbaik yang pernah kumiliki, dan aku ingin kita kembali seperti dulu," ujarmu serius sambil menatapku lekat.
Aku diam, tak lagi berani tersenyum atau sekedar membalas perkataanmu. Lalu kuberikan selembar undangan untukmu.
Kamu membacanya perlahan. Ya, undangan pernikahanku dengan seorang pria yang hadir setelah kepergianmu yang menyakitkan itu.
Lalu, kamu tersenyum sakit, akupun begitu.
#Flash Fiction pertama, nggak tau nyambung atau nggak nya ;p
Lalu, kamu tersenyum sakit, akupun begitu.
***
#Flash Fiction pertama, nggak tau nyambung atau nggak nya ;p
sakit kak :|
BalasHapusFF pertama, mdh22an bs lbh baek :)
BalasHapus