12.45
Soekarno-Hatta International Airport Waiting Room
Aku sedang tidak ingin banyak bicara...
sedari pagi tadi memang banyak yg mengganjal...
yg sepertinya tdk ingin lepas dari fikirku...
entah apa...
Aku memang terlalu ceroboh,
terlalu teledor...
Berulang kali sudah aku cek semua barang2 yg harus ku bawa dr tadi malam...
beres, tak ada yg lupa sepeserpun...
Lalu ketika hendak membayar airport tax,,,
tunggu! Oh God.... dompet ku mana? <gaya iklan mie sedap 'ayam'>
Aku sepertinya meninggalkan dompet ku di toko bakpia tadi sebelum ke bandara...
Aku sepertinya meninggalkan dompet ku di toko bakpia tadi sebelum ke bandara...
20 menit lagi pintu keberangkatan akan ditutup dan perjalanan dr kontrakan-bandara memakan waktu yg hampir sama! Panik!!!! Tak serecehpun uang ada di saku jaket atau jeans ku :(
Segera memikirkan solusi dan menyusun rencana,
Segera memikirkan solusi dan menyusun rencana,
Rencana A, Menghubungi seorg teman di kontrakan utk mengambil dompet ku di toko bakpia dan mengantarkannya ke bandara, karena adikku yg baru saja pulang mengantarku masih dalam perjalanan dan dia tdk menjawab panggilanku. Untunglah HP q tdk ikut tertinggal dan pulsa terisi penuh! Segera ku hubungi temanku itu.
Sembari menunggu temanku mengangkat teleponnya, secepat kilat aku berfikir jk rencana A tidak bs dijalankan dgn baik, ntah itu teman q tdk kunjung menjawab panggilan atau waktu 20 menit tdk mncukupi untuknya sampai di bandara, maka aku akan menjalankan rencana B! Berterus terang kpda petugas ttg dompet yg tertinggal dan butuh waktu > 20 menit untuk seseorang mengantarkannya ke bandara. Llau dengan wajah memelas meminta agar aku tetap diperbolehkan masuk pesawat tanpa membayar dulu airport tax nya <siapa guueeehhh boleh gk byar? >Karena tdk bs meninggalkan KTP, KTM, SIM atau tanda pengenal lainnya, mk aku hanya bs meninggalkan secarik kertas bertulisankan nama lengkap, laamat kos dan kampus, lalu jk itu masih kurang, akn ku tinggalkan jam tangan kado ultah kemarin dr org2 rumah dgn sgat berat hati sbagai jaminannya. Masih belum cukup? dengan terpaksa sekali akan menjaminkan benda pling berharga yg saat itu ku pegang , ponsel Nokia 5320 XpressMusic. Aku bukan pejabat yg mungkin bs menjaminkan sesuatu yg lbih berharga. Aku jg bkan artis terkenal yg mungkin bs meluluhkan hati petugas agar bs masuk tanpa membayar.
Cukup 2 rencana itu saja yg terlintas dlam otakku, dan untungnya aku tak perlu melakukan rencana B karena
16 menit kemudian pahlawan tanpa tanda jasaku hari ini, Afika Sari dengan gagahnya menyerahkan dompet ku yg jg merupakan kado ultah darinya dan seorg tman lainnya. So thank you so much I'm sorry goodbye sista :p
Bergegas menuju loket dan Hei!!! Petugasnya bilang boarding ku kurang satu yg tujuan ke jakarta. Balik lg ke tempat chek in untuk menanyakannya dan untunglah boarding itu ku jatuhkan, entah di mana dan ditemukan oleh petugas.. terimakasih Mas :) Untungnya lg, boarding yg jatuh td bkan yg tujuan ke Pangkalpinang! Akan tambah ruwet untuk mengurusnya di sini.
Ah, Melayu...seperti yg pernah dikatakan seorang guru SMP ku tentang Melayu..dalam setiap kesusahan yg menimpanya, masih saja ada kata 'untung'
***
Aku ini memang sering lupa dan ceroboh...
terlalu sering mencecerkan hal2 penting entah dimana-mana...
Seperti halnya padamu, aku sering meninggalkan ingatan tentangmu di setiap tempat yg aku singgahi...
di dalam kamar, dapur, di sepanjang jalan, di perempatan traffic light bahkan aku masih saja mencecerkanmu di sini, di lembaran2 buku catatan skripsi yg saat ini ku isi dengan hal yg jauh 'melenceng' dari seharusnya, sebelum ku cecerkan lagi kamu di postingan blog ku kali ini. Hahaha :D <lembaran2 ini harus segera q sobek dr buku sebelum lupa dan nanti malah terbaca dospem q :-p >
***
Di sebelah ku duduk seorang gadis manis berdarah tionghwa yg sdang berbicara dgn teman di sebelahnya. Dari logat mereka, ku tahu bahwa mereka adalah orang Bangka, sama sepertiku. Yah, tanah ku memang dihuni banyak warga keturunan Tionghwa. tapi aku sedang malas mengobrol, bahkan sekedar menyapa. Tak jauh di depanku juga rombongan ibu2' dari Bangka yg asik berbicara. Tapi sekali lagi aku katakan bahwa aku sedang malas bersuara. Hanya senyuman yg ku lontarkan pada mereka, karena menurutku, senyuman itu sdh setara dengan kata 'Hai'
Oh iya, tadi di pesawat menuju Jakarta, aku bersebelahan dengan Rahmat. Manis, lucu sekali :) Tak bosan memandanginya terus sepanjang penerbangan sambil khayalku melambung kesana kemari. Melihat senyumnya, mendamaikanku. Dia menarik2 jaket dan halaman terakhir majalah yg sdang ku baca sambil tersenyum, lucu sekali! Yah, si Rahmat, bocah berumur 8 bulan yg belum punya gigi itu berhasil membuatku jatuh cinta hari ini :)
***
Seorang bapak di depanku ini kelihatannya org yg super sibuk sekali! Dari td tak henti bercakap dgn org di ponselnya, lawan bicaranya pun ganti-ganti. ia mengatakan tentang meeting, rapat staff, jadwal, klarifikasi, reaksi, jabatan, pergantian, jadwal dan satu kata yg awalnya ku anggap tak nyambung dgn pembicaraannya adalah 'permen' ! Hah??? kok nyambung ke permen sih Pak. Dasar memang lola, tak lama setelah itu barulah aku sadar, mungkin yg dimaksudkan 'permen' oleh bapak itu adl Peraturan Pemerintah...
Seorang bapak yg lain yg menarik perhatianku adalah seorang bapak dengan kuku jempol tangan sebelah kiri yg sangat puanjaaaaang! kira2 10 cm deh, klo' dijadiin nanometer = 100.000.000 nm <hadeh-hadeh, penting gitu??? > Heran, kok kuku dipanjangin ampe segitunya sih???
Filosofi Kopi nya Dee yg rencananya akan ku baca di rmah bahkan sdh ku lahap habis barusan. Untung ada lembaran kosong dalam buku catatan ini dan sebuah bolpoint yg bs sdkit mengurangi rasa bosan yg bercampur dgn rindu ini....
***
Panggilan penerbangan menuju Pangkalpinang. Ku tutup buku catatanku dan memasukkannya di dalam tas, bersiap naik pesawat dan hei!!! ternyata aku kembali mencecerkanmu di ruang tunggu ini :)
Welcome Home ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar