*Menghela nafas panjang*
Biasanya apa yg kamu lakukan saat pikiranmu benar2 sedang kusut? Saat kamu sedang resah, saat kamu butuh seseorang di sampingmu untuk menenangkan dan menyemangatimu?
Saya tiba2 ingat satu tahun yg lalu. Kamu tau apa? Tepat pada bulan ini, satu tahun yg lalu saat saya sedang benar2 butuh dukungan dan semangat darimu, kamu tiba2 pergi dan kabur begitu saja. Ah, sial! kenapa saya harus menyebut-nyebut kamu lagi. Tapi tenang saja, kali ini saya tidak butuh kamu. Benar2 sepeserpun tidak butuh kamu!
Beberapa menit setelah saya menuliskan 7 baris dalam postingan ini, sebuah video call masuk, dari siapa lagi kalau bukan dari orang rumah? :) Yah, Bapak-Ibu mu seperti tahu kegundahanmu walaupun kamu tak pernah mengatakannya, bahkan ketika jarakmu beribu-ribu kilometer jauhnya, terpisah beratus-ratus kota, mereka bisa merasakannya. Dan untuk saya, cukup mengobrol singkat dengan Bapak, bercerita panen rambutan atau duku yg hanya ada masing2 1 pohon di belakang rumah, lalu berkisah dengan Ibu tentang harga durian yang di sana hanya 5ribu rupiah dapat 4 buah, sedangkan di sini, 1 buah saja harganya mencapai 20ribuan, kemudian mendengar suasana rumah yg selalu ramai...Ah, itu sudah cukup melegakan hati yg sedikit resah malam ini.
*Menyeruput habis segelas teh hangat*
Omong2, apa di dalam teh itu mengandung 'candu' ya??? kenapa setelah minum teh saya agak sedikit tenang?#KeluarJalurCerita
Lalu membuka-buka lagi mention dan SMS beberapa teman di twitter dan HP, membaca dengan penuh haru ucapan semangat untuk seorang saya yg kadang ragu dengan kemampuan diri sendiri, yg kadang memiliki rasa takut yg bukan pada tempatnya. Big thank's for you guys :) Yup! kita masih bisa berdiri tegak saat ini, salah satunya adalah karena dukungan dari org2 terdekat kita, dukungan dr org2 yg kita sayangi dan yg menyayangi kita. Mereka adalah yg kita panggil dengan sebutan keluarga dan sahabat-sahabat kita.
Kemudian saya mengingat-ingat orang2 'besar' di sekitar saya yg menjadi inspirator dan motivator bagi langkah2 saya akhir2 ini. Saya bahkan belum sempat mengucapkan terimakasih kepada beliau2 ini. Someday I'll be like You, No...Not like, but better than You :)
*Selesai membaca beberapa kisah dalam A Cup of Tea-Menggapai Mimpi #StilletoBook *
Tengoklah ke sekeliling, akan ada orang yg hidupnya lebih kurang berada dan beruntung daripada kita, namun dia memiliki mimpi yang jelas, memiliki semangat yg pasti untuk mewujudkan mimpi2nya. Masalahnya adalah, "Do you dare to dream?!" Lihatlah ke dalam diri kita sendiri dan katakan "Yes, I do!"
Pada akhirnya saya ingin mengatakan, motivasi terbesar sesungguhnya ada di dalam diri kita sendiri. Kita tidak bisa menggantungkan motivasi sepenuhnya kepada orang lain, karena saat mereka tidak ada, bisa jadi itu membuat kita kehilangan motivasi bagi diri kita. Mereka memang bagian dari motivasi kita, tapi tidak yg utama, kita juga harus menemukan 'semangat' dari diri kita sendiri. Ketika kita sedang sedikit 'jatuh' ingatlah pada Bapak-Ibu dan keluarga yg senantiasa menyebut nama kita dalam do'a2nya, ingatlah sahabat-sahabat kita yg selalu ada dalam berbagi suka-duka dan semangat itu, renungkan kembali kata2 seseorang yg bisa menjadi motivasi kita, dan yang paling penting adalah melihat ke dalam diri kita sendiri kemudian memantaskan diri untuk menjadi seperti apa yg kita impikan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar